Posted on 19 Sep 2011 at 9:16pm
Pada konferensi BUILD minggu lalu, Microsoft memperkenalkan beberapa fitur baru Windows 8 yang membuat departemen TI berbasis
enterprise
lebih mudah. 3 fitur tersebut adalah Windows 8 Refresh, Windows 8
Reset, dan Windows To Go. Windows 8 Refresh dan Reset akan memudahkan
untuk membersihkan sistem yang malfungsi dan mengembalikannya ke semula
dan Windows To Go menawarkan fitur
deployment menggunakan instalasi Windows yang berjalan langsung dari USB.
Refresh dan Reset mengembalikan Windows ke
system default.
Perbedaannya adalah, fitur “Refresh” menyimpan pengaturan pengguna,
data pengguna, dan aplikasi yang dibeli dari Windows Store. Selain itu
dihapus dan dikembalikan ke semula, proses ini cepat dan butuh beberapa
menit saja.
Lain dengan fitur “Reset”, dimana fitur ini menghapus
semua aplikasi dan data lalu menginstal ulang sistem operasinya dari
awal. Maka, tindakan ini akan memerlukan anda untuk memasukkan ulang
nomor serial lisensinya.
Guna
dari Refresh adalah untuk menangani situasi dimana sistem komputer anda
berperilaku aneh, misalkan sehabis menginstal aplikasi lalu komputer
anda menjadi kacau, sedangkan Reset untuk masalah yang lebih serius,
yaitu karena
virus atau gagal sistem lainnya. Ini juga bagus jika anda ingin menjual ulang komputer anda.
Windows To Go adalah fitur yang berorientasi
enterprise dimana pengguna bisa menjalankan Windows langsung dari
USB drive.
USB install ini menguntungkan, karena tidak ada perubahan pada sistem di
hard disk dan bisa dengan mudah di-
update.
Software baru juga bisa diinstal, dokumen bisa disimpan, dan Windows bisa di-
update, maka waktu untuk
boot lebih lama.
Sistem iperasi USB juga memiliki dukungan untuk deteksi
hardware, pertama kali saat USB melakukan
boot pada PC, maka Windows akan melakukan deteksi
hardware. Selanjutnya untuk
boot kedua kalinya, Windows akan mengingat
driver dan perangkat yang sudah dideteksi.
Sebagaimana
pengembangan Windows 8 yang terus berlanjut, Microsoft akan memberitahu
lebih lanjut fitur yang berbasis bisnis. (via
Ars Technica)
Posted on 19 Sep 2011 at 9:16pm
Pada konferensi BUILD minggu lalu, Microsoft memperkenalkan beberapa fitur baru Windows 8 yang membuat departemen TI berbasis
enterprise
lebih mudah. 3 fitur tersebut adalah Windows 8 Refresh, Windows 8
Reset, dan Windows To Go. Windows 8 Refresh dan Reset akan memudahkan
untuk membersihkan sistem yang malfungsi dan mengembalikannya ke semula
dan Windows To Go menawarkan fitur
deployment menggunakan instalasi Windows yang berjalan langsung dari USB.
Refresh dan Reset mengembalikan Windows ke
system default.
Perbedaannya adalah, fitur “Refresh” menyimpan pengaturan pengguna,
data pengguna, dan aplikasi yang dibeli dari Windows Store. Selain itu
dihapus dan dikembalikan ke semula, proses ini cepat dan butuh beberapa
menit saja.
Lain dengan fitur “Reset”, dimana fitur ini menghapus
semua aplikasi dan data lalu menginstal ulang sistem operasinya dari
awal. Maka, tindakan ini akan memerlukan anda untuk memasukkan ulang
nomor serial lisensinya.
Guna
dari Refresh adalah untuk menangani situasi dimana sistem komputer anda
berperilaku aneh, misalkan sehabis menginstal aplikasi lalu komputer
anda menjadi kacau, sedangkan Reset untuk masalah yang lebih serius,
yaitu karena
virus atau gagal sistem lainnya. Ini juga bagus jika anda ingin menjual ulang komputer anda.
Windows To Go adalah fitur yang berorientasi
enterprise dimana pengguna bisa menjalankan Windows langsung dari
USB drive.
USB install ini menguntungkan, karena tidak ada perubahan pada sistem di
hard disk dan bisa dengan mudah di-
update.
Software baru juga bisa diinstal, dokumen bisa disimpan, dan Windows bisa di-
update, maka waktu untuk
boot lebih lama.
Sistem iperasi USB juga memiliki dukungan untuk deteksi
hardware, pertama kali saat USB melakukan
boot pada PC, maka Windows akan melakukan deteksi
hardware. Selanjutnya untuk
boot kedua kalinya, Windows akan mengingat
driver dan perangkat yang sudah dideteksi.
Sebagaimana
pengembangan Windows 8 yang terus berlanjut, Microsoft akan memberitahu
lebih lanjut fitur yang berbasis bisnis. (via
Ars Technica)