RISENSI FILM 5 CM
o Judul Film : 5cm
o Sutradara : Rizal Mantovani
o Produser : Sunil Soraya
o Genre : Drama
o Pemeran : Herjunot Ali, Fedi Nuril, Denny Sumargo, Raline Shah, Igor Saykoji, Pevita Pearce
o Tanggal Rilis : 12 Desember 2012
o Bahasa : Indonesia
Diangkat dari Novel National Bestseller ‘5cm’ karya Donny Dhirgantoro
1. Sinopsis
Lima remaja yang telah menjalin persahabatan yang cukup lama hingga pada suatu hari mereka berlima merasa jenuh dengan hubungan pertemanan ini, dan akhirnya mereka memutuskan berpisah untuk sementara dan berjanji tidak saling berhubungan dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya selama 3 bulan.
Namun setelah 3 bulan berpisah, banyak kerinduan yang mereka rasakan. Dalam perpisahan singkat itu, mereka menemukan suatu hal yang merubah mereka untuk menjalani hidup lebih baik. Akhirnya mereka putuskan kembali untuk bertemu dan merayakan kembali pertemuan mereka dengan mendaki puncak tertinggi di Pulau Jawa yaitu Gunung Semeru.
Perjalanan mereka ke puncak Semeru untuk mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tersebut tepat pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan yang membuat kelima pemuda ini semakin mencintai Indonesia. Banyak aral melintang dalam perjalanan mereka menuju puncak.
Kelebihan
1. Film ini menjunjung tinggi rasa saling tolong-menolong antara sesama sehingga sangat mengesankan dan memberi banyak pesan moral.
2. Memperkenalkan kepada banyak masyarakat Indonesia akan keindahan dari gunung Semeru.
3. Nuansa jiwa muda sangat kentara di 5 cm, semangat dan tekad yang selalu membara mengiringi setiap langkah kumpulan sahabat dalam film ini. Sekelompok manusia yang tidak hanya hidup berfoya-foya tetapi meresapi makna kehidupan yang mereka jalani.
4. Bahasa yang digunakan dalam film 5 centimeter adalah bahasa yang mengikuti perkembangan zaman sekarang(modern) dan sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang sehingga filmnya dapat dengan mudah dimengerti
Kekurangan
1. momen ketika sedang mendaki kepuncak terlalu berlebihan
2. Banyak adegan yang di potong pada saat melakukan pendakian di jalur yang sulit. Hanya view yang bagus saja yang diambil.
3. Menggunakan celana jeans, jika terkena air, akan menjadi sangat berat. Keringnya pun memakan waktu lama. Belum lagi saat di packing akan tidak efisien karena terlalu besar
4. Tidak membawa air yang cukup Ini adegan yang cukup aneh. Gila lebih tepatnya. Saat tiba di kalimati, para pendaki 5cm ini malah meminta air kepada pendaki lain. Satu setengah liter air untuk berenam, dan mereka langsung naik ke Arcopodo!
5. Backpack/carrier yang terlihat sangat ringan saat adegan di stasiun senen ini. mereka masing-masing muncul dengan backpack-nya yang terlihat kempes. Tas nya genta masih terlihat gulungan matras-nya yang melompong.
6. Terlalu memaksakan diri untuk pendaki pemula Pada pendakian film 5cm ini, Genta adalah seorang leader pendakian yang sangat ceroboh dan mengambil resiko terlalu besar. Dengan membawa teman-temannya yang baru pertama kali naik gunung, ia langsung mengambil jalan menjuju kalimati, tanpa istirahat terlebih dahulu di Ranu Kumbolo.
7. Informasi yang kurang tepat “Kalo hujan abu begini apa kita boleh ke puncak, pak?” tanya riani ke salah satu pendaki di kalimati. “Oh, boleh-boleh saja. Ini normal. Tapi jam 9 harus kembali ya,” ujar pendaki tersebut. Kabarnya, setelah siang datang, awan beracun wedhus gembel akan mengarah ke area puncak mahameru mengikuti arah angin. Ini tidak sepenuhnya salah. Tapi, setelah perbincangan saya dengan pak Sinambela petugas taman nasional, angin bisa berubah kapan saja tanpa mengenal waktu. Saya sendiri mengalaminya di tengah perjalanan ketika naik ke puncak saat jam tiga pagi. Bau belerang tercium keras dan awan dari kawah terlihat hampir di atas kami. Setelah menunggu satu jam, arah angin baru berubah kembali. Satu hal lagi, puncak Mahameru sebetulnya ditutup untuk pendakian. Tertulis jelas di peraturan TN semeru pendakian hanya dibolehkan sampai kalimati. Lebih dari itu, pihak taman nasional tidak bertanggung jawab. Kita bahkan diminta untuk menandatangani surat perjanjian di atas materai bahwa akan selalu menaati peraturan tersebut. Pada musim ramai, memang ada ranger yang menjaga pendaki agar tidak ke puncak. Selain itu, cuma kesadaran dan disiplin kita yang menentukan.
8. Berenang di Ranu Kumbolo Jelas-jelas tertulis di peraturan pendakian, dan juga papan larangan disana. DILARANG BERENANG DI RANU KUMBOLO.